Kolaborasi Lawan Travel Ilegal: Polda Riau Gandeng Pengusaha Angkutan
Perang terhadap praktik travel gelap atau angkutan penumpang ilegal di Provinsi Riau memasuki babak baru. Dalam upaya menertibkan sektor transportasi dan melindungi keselamatan penumpang, Polda Riau menjalin kolaborasi strategis dengan para pengusaha angkutan resmi. Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa penegakan hukum tidak hanya soal razia, tetapi juga sinergi antarpihak.
Masalah Travel Gelap yang Makin Marak
Travel ilegal kian menjamur, terutama di momen-momen ramai seperti libur panjang, Lebaran, dan akhir tahun. Banyak masyarakat tergiur tarif lebih murah tanpa menyadari risiko besar di baliknya: kendaraan tanpa izin, sopir tanpa lisensi resmi, hingga sistem keamanan yang tidak memadai.
Menurut data dari Dinas Perhubungan setempat, puluhan kendaraan travel tak berizin masih beroperasi setiap harinya di beberapa titik strategis di Riau. Hal ini tak hanya merugikan pengusaha transportasi resmi, tetapi juga membahayakan keselamatan pengguna jasa.
Polda Riau Libatkan Stakeholder Resmi
Menyadari kompleksitas permasalahan ini, Polda Riau tidak bergerak sendiri. Dalam forum diskusi bersama pelaku usaha jasa transportasi darat, kepolisian mengajak seluruh operator resmi untuk ikut andil dalam pengawasan, pelaporan, dan edukasi kepada masyarakat.
“Penertiban travel gelap tidak bisa hanya mengandalkan aparat. Butuh partisipasi aktif dari pengusaha angkutan resmi sebagai pihak yang paling terdampak,” ujar salah satu pejabat Ditlantas Polda Riau.
Kolaborasi ini mencakup penyediaan data kendaraan ilegal, pelaporan aktivitas mencurigakan, hingga kampanye keselamatan dan edukasi publik mengenai pentingnya menggunakan jasa transportasi yang terdaftar secara resmi.
Dampak Positif dan Harapan ke Depan
Langkah ini mendapat sambutan positif dari para pengusaha transportasi. Mereka berharap dengan adanya dukungan dari pihak kepolisian, iklim usaha bisa menjadi lebih sehat dan kompetitif secara adil.
“Kami tidak ingin bersaing dengan pelaku ilegal yang tak membayar pajak dan tidak mengikuti standar keselamatan. Ini soal keadilan usaha dan keselamatan penumpang,” ungkap salah satu pemilik PO lokal.
Selain itu, kolaborasi ini juga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih selektif dalam memilih layanan transportasi. Edukasi akan menjadi kunci agar publik tidak hanya terpikat harga murah, tetapi juga mempertimbangkan keamanan dan legalitas.
Kolaborasi antara Polda Riau dan pengusaha angkutan resmi dalam memberantas travel ilegal merupakan langkah maju dalam penataan sektor transportasi. Dengan kerja sama yang solid, harapan terciptanya sistem angkutan yang aman, tertib, dan adil bukanlah hal mustahil. Kini tinggal bagaimana komitmen semua pihak dijaga agar gerakan ini tidak hanya jadi wacana, melainkan perubahan nyata di jalanan.