Tambora Dilalap Api: 86 Rumah Hangus dan Kerugian Capai Rp10 Miliar
Kawasan padat penduduk di Tambora, Jakarta Barat, dilanda musibah besar saat kebakaran hebat melalap 86 rumah warga pada Senin malam (22/7). Api berkobar selama berjam-jam dan menyebabkan kerugian material yang ditaksir mencapai Rp10 miliar, sekaligus membuat ratusan jiwa kehilangan tempat tinggal dalam sekejap.
Asap tebal dan kobaran api terlihat menjulang tinggi dari permukiman warga di Jalan Duri Selatan, memancing kepanikan luar biasa. Jeritan minta tolong terdengar dari berbagai arah, sementara sebagian warga berlarian menyelamatkan anak-anak dan barang seadanya. “Kami hanya bisa bawa pakaian di badan,” ucap seorang ibu sambil menangis di lokasi pengungsian.
Api Berkobar Cepat, Petugas Damkar Kewalahan
Menurut keterangan dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, api mulai muncul sekitar pukul 20.00 WIB. Karena lokasi kejadian berada di permukiman padat dengan banyak bangunan semi permanen, api cepat merambat dari satu rumah ke rumah lainnya.
Sebanyak 24 unit mobil pemadam kebakaran dan lebih dari 100 personel diterjunkan ke lokasi. Petugas bekerja keras menjinakkan si jago merah selama lebih dari 4 jam. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun beberapa warga mengalami luka ringan akibat terjatuh saat menyelamatkan diri.
Diduga Akibat Korsleting Listrik
Dari penyelidikan awal, kebakaran diduga dipicu oleh korsleting listrik dari salah satu rumah warga. Cuaca yang panas dan instalasi listrik yang tak memenuhi standar keamanan memperparah situasi. Petugas masih mendalami penyebab pasti dan memeriksa saksi-saksi di lapangan.
Kebakaran ini menjadi peringatan serius akan pentingnya sistem kelistrikan yang aman, terutama di kawasan padat penduduk. Banyak rumah di lokasi yang menggunakan sambungan listrik ilegal dan tidak memiliki instalasi standar.
Ratusan Warga Mengungsi, Bantuan Mengalir
Akibat musibah ini, lebih dari 300 warga terpaksa mengungsi ke tenda darurat dan rumah ibadah di sekitar lokasi. Pemerintah daerah, bersama Palang Merah Indonesia (PMI) dan sejumlah relawan, segera menyalurkan bantuan berupa makanan siap saji, air bersih, tikar, dan obat-obatan.
Gubernur DKI Jakarta menyampaikan belasungkawa dan berjanji akan segera melakukan pendataan untuk penanganan jangka pendek dan pemulihan jangka panjang. “Kami akan bantu semaksimal mungkin agar warga bisa kembali berdiri dan tidak sendirian menghadapi bencana ini,” ujarnya.
Saatnya Waspada dan Bersiap
Musibah kebakaran di Tambora ini kembali mengingatkan kita bahwa kewaspadaan dan kesiapsiagaan adalah kunci utama dalam mencegah bencana serupa. Di tengah kepadatan kota dan kompleksitas sistem listrik di permukiman, perlunya edukasi dan pengawasan menjadi sangat penting.
Untuk para korban, perjalanan pemulihan baru saja dimulai. Namun dengan gotong royong dan perhatian semua pihak, harapan untuk bangkit tetap menyala di tengah abu yang tersisa.